Pameran POT&POP ajak pengunjung bermain dan kembali ke masa kanak-kanak!

Pameran multidisiplin POT&POP hadir pada 15-19 Mei di Dia.Lo.Gue Art Space untuk para penggemar alam, tanaman, dan seni.

Dikuratori oleh Andesh Tomo, pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara orang-orang dengan latar belakang keahlian berbeda, yaitu perupa, desainer grafis, pelukis, arsitek, dan penggiat tanaman hobi.

Acara ini juga menggabungkan kebudayaan populer dengan budaya pembuat karya kriya, sehingga membuat acara ini semakin menarik.

POT&POP menyorot seni keramik dan tanaman eksotis untuk mengenalkan budaya berkebun dalam ruang terbatas serta ekosistem buatan.

Oleh sebab itu, pameran POT&POP juga dilengkapi dengan elemen pendukung lain seperti peralatan berkebun, fashion, hingga mainan seni yang dapat sekaligus membangun ekosistem kreatif.

Konsep buatan yang diterapkan dalam pameran ini memiliki tampilan sama dengan versi alaminya, sehingga menciptakan harmoni bentuk living-art sculpture baru.

Baca juga: Rayakan 10 tahun, studio desain grafis Nusaé gelar pameran “Harmonisasi”

Ajak pengunjung kembali ke masa kanak-kanak

POT&POP mengajak pengunjung acara ini melupakan realitas sejenak dengan melihat dunia dari panca indera kanak-kanak yang dapat berbahagia atas hal-hal sederhana.

Berbagai penggagas karya sekaligus kolaborator yang memeriahkan pameran ini ialah:

  • Anoma x Godmatter.

  • ARS Studio x Kemas Acil.

  • Dibawapulang x Yahya Rifandaru.

  • Studio X x Ryan Geraldin.

Selaras dengan konsep bermain yang diusung, semua benda yang dipamerkan di acara ini merupakan hasil kolaborasi antara seniman dan perajin sebagaimana disebutkan di atas.

Bukan hanya memajang karya-karya dari para kolaborator, acara ini juga dilengkapi dengan sederet aktivitas seru lainnya.

Mulai dari diorama, pasar terbuka, ruang swafoto, ruang habitat, bahkan sampai ruang simulasi!  Ada pula sharing session bersama Artibumi untuk membahas “Gardening without garden”.

Anoma Studio, ARS Studio, Dibawapulang, dan Studio X juga akan menggelar lokakarya keramik bertajuk “Cracking Texture Pottery Workshop” di hari terakhir pameran.