Pasar global pet fashion terus bertumbuh, jenama berlomba luncurkan aksesoris hewan peliharaan

Pasar global pet fashion terus bertumbuh.

Pasar fesyen hewan peliharaan (pet fashion) menunjukkan peningkatan, bahkan perkembangannya mencapai 21% sejak 2019 dengan peningkatan jumlah konsumsi sebesar sebesar 9%.

Bahkan, melansir The Guardian (21/1), pasar pakaian hewan peliharaan dalam skala global akan menghasilkan $7 miliar (sekitar Rp104,3 triliun) pada 2032, dengan pertumbuhan pasar sebesar 5%.

Sebuah laporan dari Research and Markets menunjukkan bahwa peningkatan pasar pet fashion ini terjadi  terutama bagi produk aksesoris dan perlengkapan lainnya, bagi kucing dan anjing peliharaan. 

Pasalnya, pakaian fesyen tersebut tidak hanya sebagai aksesoris, tetapi benar-benar berfungsi sebagai pelindung dari hama, serta memberi kehangatan dan menjaga tubuhnya agar tetap kering.

Lantas, kebanyakan dari produk-produk pet fashion, terbuat dari bahan yang menunjang fungsi tersebut, sebut saja dari sutra, katun, dan wol.

Baca juga: Studi membuktikan bahwa anjing suka genre musik reggae dan soft rock

Mulai dari rumah mode hingga ritel fesyen merambah bisnis pet fashion

Jenama fesyen, baik rumah mode mewah maupun gerai ritel nampaknya menunggangi tren terbaru ini dengan berbagai produk mulai dari tali, leads, hingga tas pengangkut hewan. 

Beberapa ritel fesyen yang ikut tren ini adalah Zara Home dan H&M yang merilis garmen, alat pelindung, kasur, dan perlengkapan lainnya, dilansir dari Fashion United (31/1).

Lebih lanjut, rumah mode mewah seperti Prada juga kini meluncurkan aksesoris untuk hewan peliharaan yang terbuat dari kulit dan plastik nilon daur ulang. 

Prada pet carrier dibanderol seharga €3.000 (sekitar Rp50 juta), sedangkan harness seharga €790 (sekitar Rp13 juta). 

GUCCI pun merilis aksesoris dan perlengkapan peliharaan lainnya pada musim panas lalu. Tak hanya itu, Celine, Tommy Hilfiger, Hugo Boss, dan Christian Louboutin juga meluncurkan produk serupa.

Peningkatan pasar terjadi karena peningkatan jumlah pemelihara hewan

Melansir Guardian (21/1), seorang direktur komersial jaringan perlengkapan hewan peliharaan Pets at Home, Chris Corbin, mengatakan bahwa penjualan jaketnya meningkat sebesar 60% dari tahun ke tahun.

“Ini terjadi karena jumlah pemelihara hewan meningkat, dan hewan peliharaan jadi bagian penting dari keluarga,” ujar Corbin.

Lebih lanjut, pemelihara hewan yang kebanyakan berusia 16 hingga 34 tahun yang merupakan milenial dan Gen Z tersebut, memperlakukan hewan mereka seperti bagian dari keluarga. 

Lihat saja, para pemilik hewan peliharaan tidak ragu untuk mentraktir mereka banyak makanan, aksesoris, bahkan pakaian yang mirip dengan miliknya sendiri.

Di sisi lain, Research and Markets menemukan bahwa para pemelihara mengaku bahwa mereka merasa senang ketika peliharaannya dapat menonjol dan terlihat fashionable di antara binatang lainnya.