Dianggap sexist, patung Marilyn Monroe setinggi 8 m diprotes warga perumahan elit AS

Patung Marilyn Monroe diprotes dan dianggap sexist.

Warga perumahan elit Palm Springs, California Amerika Serikat (AS), protes keberadaan patung Marilyn Monroe setinggi 26 ft (sekitar 8 m) lantaran dianggap sexist dan mengganggu lalu lintas.

Melansir The Art Newspaper (27/2), berlangsung sejak tahap perencanaan pemasangan pada 2020 silam, protes ini telah menghasilkan petisi yang ditandatangani puluhan ribu orang, hingga dibawa ke meja hukum.

Pasalnya, selain dianggap merendahkan perempuan, pemasangan patung bertajuk “Forever Marilyn” buatan Seward Johnson (2011) itu membuat akses jalan di Palm Springs ditutup selama bertahun-tahun.

Sebagai informasi, karya seniman Seward Johnson tersebut dipasang di ruang publik dekat Palm Springs Museum of Art mulai 2021 lalu.

Karya seni tersebut merupakan milik PS Resorts, agensi pariwisata yang dibiayai pemerintah kota untuk meningkatkan turisme di Palm Springs. 

Baca juga: Louis Vuitton disomasi karena tampilkan karya Joan Mitchell untuk iklan tanpa izin

Protes terhadap patung Marilyn Monroe yang berjalan sejak 2020

Keluhan warga sekitar Palm Springs ini ternyata telah berlangsung sejak 2020 ketika patung yang dianggap tidak elok tersebut direncanakan didirikan.

Menurut penilaian mereka, patung tersebut dinilai provokatif dan merendahkan perempuan.

Pasalnya, patung tersebut menampilkan pose Monroe yang tengah menutup rok putihnya dari sapuan angin, serupa dengan foto ikoniknya yang beredar sejak 1954 silam. 

“Kamu keluar dari museum dan hal pertama yang kamu lihat adalah Marilyn Monroe setinggi 8 meter dengan bagian belakang serta celana dalam yang terekspos,” tutur Louis Grachos, direktur eksekutif Palm Springs Museum of Art, di pertemuan kota pada 2020 silam.

Menurut ARTnews (28/2), Grachos memang menolak pemasangan patung  tersebut, pasalnya Ia gagal menangkap pesan yang berusaha diungkap karya seni Johnson tersebut.

“Pesan seperti apa yang mau disampaikan ke anak-anak muda, pengunjung dan komunitas, tentang patung yang mengobjektifikasi perempuan, sexist, dan merendahkan ini?,” lanjut Grachos. 

Petisi warga untuk “Hentikan Patung Misoginis #MeTooMarilyn di Palm Springs”

Selanjutnya, mulai 2021, protes terhadap patung itu semakin kuat. 

Sampai-sampai sejumlah orang menyebutnya, “bertolak belakang dengan pendirian museum,” hingga mengatakannya sebagai, “nostalgia pandangan misoginis.”

Para penduduk sekitar Palm Springs itu pun membuat petisi di Change.org yang bertajuk “Hentikan Patung Misoginis #MeTooMarilyn di Palm Springs” yang telah ditandatangani 41.953 orang.

Gugatan hukum warga Palm Springs terhadap karya Seward Johnson

Selanjutnya, pada Kamis (23/2) lalu gugatan hukum terhadap terhadap Kota Palm Springs kembali dibuka oleh Pengadilan Distrik ke-4 California.

Pasalnya, sebelumnya gugatan  atas berdirinya patung Monroe tersebut, sempat ditolak oleh pengadilan.

Gugatan hukum tersebut dilayangkan sejumlah aktivis yang tergabung dalam Committee to Relocate Marilyn (CReMa). 

Mereka beranggotakan para warga perumahan elit Palm Springs, termasuk desainer fesyen ternama Trina Turk hingga kolektor desain Chris Menrad.

Dalam laporan CReMa ke pengadilan, mereka mengaku keberatan dengan rencana pengelola kota menutup jalanan yang menjadi lokasi berdirinya “Forever Marilyn” selama tiga tahun .