Revitalisasi Monas telan dana Rp100 miliar, akan dimulai Juli 2023

Proses revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) segera dimulai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Juli 2023. Proyek yang dikabarkan menelan dana sekitar Rp100 miliar ini konon juga akan dilengkapi amfiteater.

Melansir CNN Indonesia (11/4), kabar ini disampaikan dalam pertemuan bersama antara Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Balai Kota Jakarta pada Selasa (11/4) kemarin.

“Pagi hari ini kita membahas untuk kesekian kalinya, menyamakan persepsi konsep Monas ke depan. Intinya, konsep ini adalah menambah hijau, mulai dari yang awalnya 50% menjadi 64%," jelas Heru.

Selanjutnya, Afan Ardiansyah selaku Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta menjelaskan, proyek revitalisasi ini menghabiskan dana hingga Rp100 miliar.

Ia turut menyampaikan bahwa proses revitalisasi akan dimulai pada Juli atau Agustus tahun ini dengan sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) dan  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD).

Pembaruan dalam proyek revitalisasi kawasan Monas ini disinyalir bertujuan untuk menjadikannya satu area berkumpul bagi publik yang menarik dan sangat alami.

Pasalnya menurut Afan, banyak orang bosan melihat gedung, sehingga bisa mampir ke Monas yang lebih hijau. 

Lebih lanjut, Afan menekankan bahwa proses revitalisasi ini akan diiringi penanganan khusus, mengingat Monas merupakan salah satu kawasan cagar budaya. 

“Untuk cagar budaya, pasti kami selalu selalu diasistensi tim pemugaran, karena tidak mungkin kami lepas dari situ,” imbuh Afan, dikutip dari Kompas.com (12/4).

Baca juga: Tidak dilibatkan dalam proses revitalisasi TIM, seniman protes dan ajukan pengaduan

Beragam fasilitas baru di kawasan Monas pasca revitalisasi

Dalam proyek ini, akan dilakukan beragam pengembangan fasilitas seperti pembangunan amfiteater, gelanggang terbuka untuk pertunjukan hiburan dan seni.

Menurut Arfan, area tersebut ditujukan agar masyarakat bisa menikmati kawasan Jakarta melalui video mapping yang sedang disiapkan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

"Kita tetap kasih yang natural yakni rumput, jadi orang bisa duduk di rumput, memandang Monas, lalu nanti ada video mapping," ungkapnya.

Selanjutnya, Afan juga mengujar perihal pelebaran area hijau yang akan berlokasi di sejumlah titik di antaranya empat sisi silang Monas, parkir IRTI, dan Lenggang Jakarta.

Lebih lanjut, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta tersebut juga menyampaikan akan ada sekitar 300 pohon yang ditanam di kawasan Monas.

Ini bukan kali pertama revitalisasi Monas dilakukan

Sebagai informasi tambahan, pada era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, kawasan Monas sempat melalui proses revitalisasi. 

Anggaran proyek yang mencapai Rp114,47 miliar tersebut juga telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Proyek pun dimulai pada November 2019, namun kemudian menuai kontroversi lantaran menebang 205 pohon yang ada di kawasan tersebut demi membuat alun-alun berlandaskan beton.

Sampai-sampai proyek sempat terhenti karena hambatan aturan, meski revitalisasi sisi selatan Monas pun rampung di pertengahan 2021.