Digugat, brand underwear menstruasi Thinx diduga mengandung bahan kimia berbahaya

Thinx digugat karena diduga mengandung bahan kimia berbahaya.

Akhir 2022 lalu, jenama pakaian dalam menstruasi asal New York, Thinx, mendapatkan setidaknya tiga gugatan sejak November 2020 lantaran produknya diduga mengandung bahan kimia berbahaya.

Pasalnya, dalam iklannya, jenama tersebut mengklaim bahwa produk pakaian dalam mereka merupakan “organik, berkelanjutan, dan non-toksik”.

Melansir Fashionista, beberapa pihak menuduh produk Thinx mengandung bahan kimia berbahaya. 

Bahkan, berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh pihak ketiga, ditemukan per- dan polyfluoroalkyl substances (PFAS) dalam produknya pakaian dalam menstruasinya.

Untuk diketahui, PFAS ialah bahan kimia yang sering kali digunakan untuk membuat bahan waterproof dan stain resistant. Namun, bahan tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Lebih lanjut, mengutip dari The Cut pada Selasa (14/2), bahan kimia tersebut kerap berkaitan dengan masalah fertilitas, polusi lingkungan, dan sejumlah jenis kanker.

Pakaian dalam yang diproduksi oleh Thinx juga disebut-sebut memiliki kandungan agion yang merupakan agen penghilang bau.

Dengan begitu, produk tersebut tidak terbebas dari kandungan nanopartikel non-migratory seperti yang disebutkan dalam klaimnya.

Baca juga: H&M digugat atas pemasaran keberlanjutan yang menyesatkan

Thinx menyangkal gugatan

Meskipun sudah dibuktikan lewat uji coba tadi, Thinx menyangkal seluruh tuduhan tersebut. 

Menurutnya, perusahaan tidak melakukan pelanggaran apa pun dan PFAS dalam produknya secara tidak sengaja ditambahkan dalam proses produksi.

Menurut Class Action, Thinx dan pihak penggugat telah berdiskusi pada Oktober 2021 sebelum mencapai kesepakatan untuk membayar $5 juta atau Rp75,9 miliar untuk menyelesaikan gugatan tersebut pada Juni 2022.

Kesepakatan tersebut mencakup kompensasi untuk para pelanggan yang telah membeli Cotton Brief, Cotton Bikini, Cotton Thong, Sport, Hiphugger, Hi-Waist, Boyshort, French Cut, Cheeky, dan Thong antara 12 November 2016 sampai 28 November 2022.

Jenama tersebut juga berjanji untuk memeriksa proses manufakturnya untuk memastikan tidak ada PFAS yang secara sengaja ditambahkan pada produknya dalam tahap apa pun.

Untuk memastikan hal tersebut, Thinx meminta pihak pemasok bahan bakunya untuk menandatangani “Kode Etik Pemasok dan Perjanjian Pemasok Bahan Kimia” serta menambahkan keterangan mengenai penambahan antimikroba pada produknya.

Di samping itu, pelanggan yang telah membeli sudah bisa mengajukan reimburse hingga tiga pembelian produk sampai 12 April 2023 mendatang.