Hindari sensor, toko pakaian dalam perempuan di Tiongkok gunakan model laki-laki

Tiongkok kembali lagi dengan regulasi sensor terbarunya, kali ini larangan bagi perempuan untuk menjadi model pakaian dalam di live shopping berbagai platform video.

Akan tetapi, hal tersebut tak membuat para penjual pakaian dalam perempuan kehabisan ide. Demi atasi sensor tersebut, berbagai toko gunakan model laki-laki untuk menampilkan produk lingerie mereka. 

Melansir CNN BUSINESS (7/3), selama ini Tiongkok memang dikenal atas aturan penyensoran yang begitu ketat. Sebagaimana Tiongkok beberapa kali melakukan penghapusan akses informasi yang dianggap sensitif politik.

Salah satu pembatasan konten terbarunya adalah, penggunaan model perempuan mengenakan pakaian dalam, yang mulai dibatasi dan perlahan dihapus dari internet Tiongkok sejak Januari lalu.

Padahal, promosi produk lewat live streaming, telah menjadi industri besar yang bernilai miliaran dolar di Tiongkok.

Baca juga: TikTok hapus konten ‘ngemis online’ atas permintaan Kominfo

Model pria jadi solusi sensor 

Dalam sebuah tangkapan layar yang beredar di dunia maya, seorang pria yang mengenakan lingerie hitam di samping mannequin dengan pakaian serupa, terlihat dalam live streaming di platform Taobao milik Alibaba.

Ada pula seorang model laki-laki lain dengan gaun yang mengikuti lekuk tubuh berwarna merah jambu, serta selendang sutra dan bando berkuping kucing, nampak tengah mempromosikan produk lingerie di live shopping lainnya. 

Kedua gambaran di atas menjadi contoh dari tren live shopping yang dilakukan toko pakaian dalam untuk menghindari sensor. 

Menurut seorang pemilik toko pakaian yang menamai dirinya Mr. Xu, ia mengaku, “Ini bukan bentuk sarkas. Semua orang sangat serius dalam mengakali aturan (sensor).”

Lebih lanjut, sebuah komentar dalam situs microblog Weibo mentakan, “Apa yang harus saya lakukan untuk mempromosikan dan menampilkan lingerie di sesi live broadcast? Ya gampang, cari laki-laki untuk mengenakannya.”

Industri live streaming bernilai ratusan miliar dolar di Tiongkok

Mulai dari Taobao hingga Douyin, platform video paling populer di Tiongkok, menjadi wadah dari industri yang disinyalir bernilai mencapai miliaran dolar di negara tersebut. 

Menurut CNN BUSINESS, kepopuleran live shopping kian meningkat sejak pembatasan akibat COVID-19 yang ketat terjadi di Tiongkok.

Bahkan, berdasarkan data Academy of China Council for the Promotion of International Trade, per Juni tahun lalu, pengguna e-commerce live streaming Tiongkok mencapai 460 juta.

Analisa badan riset iResearch pada 2021 pun menemukan, perkembangan pesat penonton live shopping membuatnya akan bernilai mencapai US$720 miliar di 2023.