Demi kurangi penipuan, Vietnam akan larang akun anonim di media sosial

Pemerintah Vietnam pada Selasa (9/5) meminta pengguna media sosial di negaranya untuk segera melakukan verifikasi identitas demi mengurangi kasus penipuan online.

Langkah ini diambil dengan tujuan mencegah masyarakat menggunakan akun anonim untuk melanggar hukum.

Vietnam berencana untuk membawa platform media sosial, termasuk Facebook, YouTube, dan TikTok berada di bawah regulasi ini.

Tak heran jika pemerintah Vietnam akhirnya mengambil langkah ini, sebab menurut laporan Global Anti Scam Alliance, Vietnam merupakan negara dengan tingkat penipuan daring tertinggi di Asia.

“Akun pada jaringan media sosial yang tidak bisa diidentifikasi akan segera diatasi,” ujar Wakil Menteri Informasi dan Komunikasi Vietnam Nguyen Thanh Lam, dikutip dari Wio News, Rabu (10/5).

Melansir BBC, Lam mengatakan keputusan terbaru pemerintah mengenai informasi online ini akan segera dikeluarkan akhir tahun ini sebagai bagian dari Amandemen Undang-Undang Telekomunikasi  dan wajib dipatuhi oleh seluruh masyarakat Vietnam.

Pasalnya, ia mengatakan, pihak berwenang pernah beberapa kali gagal melacak pengguna media sosial yang melanggar hukum.

Dengan adanya aturan baru yang wajib diterapkan oleh individu dan organisasi, diharapkan dapat “mencegah penggunaan platform media sosial untuk menciptakan kelompok penipu yang tidak dapat dilacak.”

Di samping itu semua, Lam belum menyebutkan detail lebih jauh mengenai hukuman yang akan diberikan apabila aturan tersebut dilanggar.

Baca juga: Nama samaran sebagai perisai media sosial

Vietnam juga tekankan perusahaan asing untuk simpan data pengguna di dalam negeri

Pengumuman mengenai larangan akun anonim ini muncul sebulan setelah pihak berwenang melakukan penyelidikan terhadap TikTok atas dugaan konten toksik.

Adapun selain mendesak masyarakatnya untuk melakukan verifikasi, Vietnam sebelumnya telah lebih dulu meminta perusahaan teknologi asing untuk mendirikan kantor perwakilan dan menyimpan data pengguna Vietnam di dalam negeri.

Persyaratan tersebut merupakan bagian dari Undang-Undang Keamanan Siber yang keluar pada tahun 2018 silam, yang memaksa Facebook serta Google untuk menghapus unggahan yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional dalam waktu 24 jam.

Sementara itu, media sosial seperti Facebook, TikTok, dan YouTube tidak meminta pengguna di Vietnam untuk memverifikasi identitasnya.

Sebelum mengumumkan aturan mengenai verifikasi akun media sosial, pemerintah Vietnam juga meminta pengguna ponsel seluler untuk melakukan verifikasi identitas dan kemudian memblokir sekitar 1,2 juta kartu SIM.