YouTube akan hapus fitur Stories mulai 26 Juni mendatang

YouTube segera menghapus fitur Stories mulai 26 Juni mendatang, dan postingan yang telah diunggah pengguna akan hilang dalam tujuh hari setelahnya.

Serupa dengan fitur story di Instagram yang mengadopsi layanan Snapchat, unggahan dalam YouTube Stories akan hilang dalam waktu yang ditentukan, yakni 24 jam setelah diunggah.

Bedanya, dalam YouTube, Stories hanya bisa diakses oleh akun yang memiliki lebih dari 10.000 subscribers dan biasanya digunakan untuk meng-upload konten di balik layar demi mempromosikan kanalnya.

Akan tetapi, menurut The Verge (26/5), Stories tampaknya kurang populer dan digunakan secara reguler oleh para YouTuber. Bahkan, YouTube juga tidak terlalu mempromosikan fiturnya yang satu ini.

Oleh karena itu, setelah perdana dirilis pada akhir 2018 silam dengan nama Reels, fitur Stories YouTube akan ditiadakan mulai pertengahan tahun ini.

Sebagai informasi tambahan, ini bukan kabar pertama sebuah platform media sosial populer mengadopsi fitur story Instagram dan memutuskan untuk menghapusnya setelah beberapa lama.

Sebelumnya, Twitter sempat menghadirkan Fleets, nama untuk fitur ‘story’-nya yang kemudian dihapus setelah setahun diluncurkan. 

Baca juga: YouTube buat aturan baru terkait konten eating disorder

YouTube arahkan kreator untuk promosi di fitur lainnya

Lantaran Stories bertujuan sebagai perpanjangan promosi konten kreator YouTube, platform milik Google ini disinyalir mengarahkan para YouTuber untuk mengalihkannya ke fitur Community Posts dan Shorts.

Pasalnya, YouTube baru saja menambah fitur berbasis teks dan sejumlah jenis konten lainnya dalam Community Posts. 

Bahkan para kreator bisa membuat polling, kuis, membagikan gambar hingga video dalam Community Posts yang akan ditampilkan dalam kanalnya.

Di luar itu, YouTube turut mengarahkan para kreator untuk membuat konten Shorts, fitur yang tengah menjadi kompetitor dari TikTok.

Serupa dengan platform milik ByteDance, Shorts menampilkan video singkat yang berbeda dengan video YouTube biasanya.

Alhasil, para kreator video panjang disarankan membuat lebih banyak konten video pendek untuk meningkatkan engagement-nya dengan penonton.