Coachella gugat festival musik Afrochella atas pelanggaran merek dagang

Goldenvoice, raksasa konser di balik Coachella Valley Music and Arts Festival, telah mengajukan gugatan pelanggaran merek dagang terhadap festival musik Ghana, Afrochella. 

Bisa begitu karena tampaknya acara Ghana Afrobeats itu berusaha mematenkan ‘Chella’ dan nama domain dari Coachella, serta merambah ke pasar Amerika Serikat (AS).

Melansir Rolling Stone (7/10), pada 2019, AEG, perusahaan induk Goldenvoice, telah memperingatkan penyelenggara di balik festival Afrochella bahwa mereka tidak ingin penonton festival tersebut percaya bahwa Afrochella diotorisasi, berafiliasi, atau berhubungan dengan AEG ataupun Festival Coachella.

“Secara khusus, publik cenderung percaya bahwa Anda diberi wewenang oleh, atau berafiliasi dengan, AEG atau Coachella. Bahkan, faktanya, Anda sudah mengakui bahwa nama acara dan acara Anda terinspirasi dari Coachella,” kata AEG kepada penyelenggara Afrochella pada 2019 silam.

Terlepas dari peringatan itu dan festival telah ditunda akibat pandemi 2020, Afrochella kembali ke Accra, Ghana pada 2021 dan 2022. Mereka juga akan memperluas festival ke Afrika Selatan dan AS.

Di samping itu, Goldenvoice juga mengklaim dalam gugatan mereka bahwa penyelenggara Afrochella bahkan berusaha untuk mematenkan “Coachella” dan “Chella” di Ghana. Lebih lanjut, ternyata bagian “Chella” dari logo Afrochella menggunakan font yang hampir mirip dengan milik Coachella.

“Tergugat bahkan melangkah lebih jauh dengan mengajukan permohonan di Ghana untuk mendaftarkan Coachella dan Chella sebagai merek dagang mereka sendiri, menggunakan stilisasi yang sama persis dengan merek (bergaya) Coachella yang terdaftar milik penggugat,” tulis gugatan itu.

“Memperluas perilaku pelanggaran mereka ke Amerika Serikat dengan mempromosikan, menghadirkan, dan/atau mensponsori setidaknya tujuh acara musik yang berbeda menggunakan merek Afrochella' di wilayah Los Angeles, dan telah menolak untuk membatasi penggunaan pelanggaran mereka atas Merek terdaftar penggugat, yang mengharuskan pengajuan gugatan federal ini,” lanjut gugatan itu.

Goldenvoice tengah mencari perintah penahanan segera atas nama Afrochella dan meminta ganti rugi atas pelanggaran merek dagang, merek layanan, dan persaingan tidak sehat. Lebih lanjut, perusahaan menginginkan $100.000 (sekitar Rp1,5 miliar) untuk dugaan cybersquatting berbagai nama domain.