​​Bumble serba luas teknologi AI pendeteksi gambar secara gratis

Baru-baru ini aplikasi kencan Bumble memutuskan untuk menyebarluaskan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang mereka miliki sebagai program sumber terbuka (open source). 

Melansir Tech Crunch (25/10), hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan yang lebih besar demi memerangi cyberflashing, kejahatan saat seseorang menerima foto cabul tanpa konsen.

Rupanya, Bumble memperkenalkan teknologi yang bernama Private Detector ini pada 2019 silam, di mana alat tersebut dapat mendeteksi gambar telanjang yang diunggah oleh pengguna Bumble. Perusahaan bahkan mengklaim bahwa alat tersebut memiliki tingkat akurasi setinggi 98%.

“Meskipun jumlah pengguna yang mengirim gambar cabul di aplikasi kami untungnya hanya minoritas yang dapat diabaikan, hanya 0,1%,” ujar pihak Bumbel dalam sebuah rilis resminya.

“Jangkauan aplikasi mampukan kami untuk mengumpulkan kumpulan data terbaik di industri dari gambar cabul dan tidak cabul, yang disesuaikan untuk mencapai performa terbaik pada tugasnya,” tambahnya.

Lantas, kali ini open source dari Private Detector yang telah disempurnakan itu tersedia di GitHub untuk penggunaan komersial, distribusi, dan modifikasi. 

“Ada kebutuhan untuk mengatasi masalah ini di luar ekosistem Bumble dan terlibat dalam percakapan yang lebih luas tentang cara mengatasi masalah foto cabul yang tidak diminta, juga dikenal sebagai cyberflashing, untuk menjadikan internet tempat lebih aman dan ramah bagi semua orang,” kata Bumble.

Pasalnya, sejak merilis Private Detector, Bumble juga telah bekerja sama dengan legislator Amerika Serikat untuk menegakkan konsekuensi hukum karena mengirim gambar telanjang yang tidak diminta.