Bloomberg tertarik untuk akuisisi Wall Street Journal atau Washington Post

Michael Bloomberg, pengusaha miliuner sekaligus pemilik Bloomberg LP, kabarnya tertarik memperluas jaringan medianya dengan mengakuisisi perusahaan induk Wall Street Journal, Dow Jones, atau Washington Post.

Berdasarkan laporan Axios, dikutip dari NY Post (23/12), Bloomberg tampaknya melihat perusahaan Dow Jones milik Rupert Murdoch sebagai pilihan terbaik untuk memperluas bisnis medianya.

Meskipun akuisisi Dow Jones dianggap ideal, tidak menutup kemungkinan dirinya akan mengakuisisi Washington Post apabila pemiliknya, Jeff Bezos, tertarik untuk menjual media tersebut. 

Pasalnya, menurut Bloomberg, kombinasi Washington Post dengan Bloomberg Media dapat menciptakan pesaing potensial untuk New York Times.

Sementara itu, kombinasi Dow Jones dan Bloomberg Media dapat melahirkan raksasa media bisnis.

Betapa tidak, pasalnya lewat kesepakatan tersebut, Bloomberg bisa memiliki akses ke judul-judul berita bisnis Dow Jones, seperti Wall Street Journal, Barron’s, dan MarketWatch.

Dengan begitu, pihaknya bisa meningkatkan jumlah pelanggan Bloomberg Terminal yang menyediakan data real-time, berita, dan analisis untuk para profesional keuangan.

Melansir Axios (24/12), biaya langganan ke Terminal merupakan salah satu sumber penghasilan terbesar Bloomberg LP, yakni melampaui $10 miliar atau Rp156,3 triliun untuk pertama kali pada 2018.

Bloomberg sendiri diketahui belum menghubungi Murdoch untuk membicarakan mengenai ketertarikannya itu. Ia juga belum terhubung dengan pihak ketiga apa pun untuk membahas lebih lanjut rencana ini.

Di samping itu, perwakilan dari Bloomberg pun enggan untuk memberikan tanggapannya. Adapun juru bicara untuk Washington Post mengatakan, “Washington Post tidak dijual.” Sedangkan dari pihak News Corp, perusahaan yang menaungi Dow Jones, membantah kabar ini.

Sebelumnya, Bloomberg memang telah memiliki riwayat mengakuisisi perusahaan berita profesional dan memasukkannya ke dalam strategi medianya. Pada 2011, Bloomberg LP membeli kelompok penelitian dan berita layanan profesional Bureau of National Affairs (BNA) senilai $990 juta atau Rp15,4 triliun (kurs saat ini).

Bloomberg BNA yang sekarang berganti nama menjadi Bloomberg Industry Group merupakan sub divisi yang fokus pada topik-topik seputar hukum.

Kemudian pada 2016, perusahaan tersebut juga mengakuisisi Barclays dan mengganti namanya menjadi Bloomberg Indices setelah perjanjian co-branding lima tahun dengan Barclays berakhir.