Krisis biaya hidup akibat inflasi memengaruhi pergantian musim liburan
Meski baru akan memasuki Oktober, ternyata pemberian Natal sudah jadi kekhawatiran. Berdasarkan penelitian menunjukkan, empat dari sepuluh rumah tangga mengkhawatirkan hal tersebut.
Tampaknya, krisis biaya hidup mempengaruhi pergantian musim liburan. Pasalnya, di Amerika Serikat inflasi naik 8,3% sejak Agustus, sedangkan di Inggris naik menjadi 9,9% sejak periode sama, pada 2021.
Krisis biaya hidup ini pun akan berlanjut hingga 2023 dan akan menjadi perjalanan yang menantang bagi parak merek. Bahkan, melansir Fashion United (21/9), Economic Times memperkirakan bahwa penjualan daring atau online tahun ini akan berkurang $95 miliar dibandingkan dengan tahun lalu.
Meski demikian, saat ini masih terlalu dini untuk menyarankan apa yang akan berhasil ataupun tidak bagi merek atau brand untuk mengoptimalkan omset Natal mereka pada Desember mendatang.
Pastinya, merek harus terhubung dan berintegritas pada pesan dalam kampanye pemasaran mereka.
“Merek yang menekankan investasi pemasaran mereka pada konten yang dapat dicari dan menunjukkan nilai konsumen akan menang,” kata Jacquelyn Baker, chief commerce experience officer di VMLY&R.
“Kekhawatiran inflasi sangat nyata. Mata uang harus meregang lebih jauh dari biasanya dan itu akan berlanjut hingga dua tahun ke depan,” tambahnya.
Sebagai contoh, brand dapat melihat data dari krisis keuangan periode 2008 sampai 2010, di mana pembeli menghindari barang dengan harga tinggi dan justru tertarik dengan kemewahan kecil yang terjangkau, seperti wewangian dan aksesoris.
Belanja untuk liburan tahun ini diperkirakan akan seperti tahun lalu, di mana terjadi kenaikan harga produk, biaya pengiriman lebih tinggi, hingga kekosongan produk.
Menurut Salesforce, permintaan untuk belanja daring sedang menurun dan pembeli telah menemukan keseimbangan baru antara platform digital dan fisik. Pembeli juga diharapkan melakukan pembelian lebih awal menjelang Natal untuk menghindari kenaikan harga dan potensi kekosongan produk.
Selain itu, pembeli yang memiliki anggaran terbatas dapat menunggu musim diskon dimulai karena merek berjuang untuk menurunkan persediaan. Pasalnya, konsumen menunggu penawaran terbaik.
Lebih lanjut, Salesforce menyarankan agar merek harus transparan tentang jejak karbon mereka, serta menawarkan opsi pengiriman dan pengemasan yang lebih berkelanjutan.