House of Zana menangkan gugatan melawan Zara

Setelah dituduh meniru merek dagang raksasa retail pakaian, Zara, akhirnya butik fesyen asal Inggris, House of Zana sejak Mei lalu, akhirnya memenangkan nama merek dagang tersebut.

Ungkap kebahagiaannya, dalam unggahannya di media sosial, Amber Kotrri selaku pendiri House of Zana menuliskan, “Kita berhasil!! Terima kasih atas semua atas dukungannya.”

“Semua kata baik yang diungkapkan, kalian yang menandatangani petisi kami, membagikan kabar kepada semua outlet berita yang meliput cerita ini memberi saya keberanian yang dibutuhkan untuk menghadapi raksasa mode Zara. Saya akan selamanya berterima kasih untuk kalian semua. KAMI MENANG!! Dengan begitu banyak cinta dari Amber xxx,” ujarnya.

Kisah ini bermula, ketika Kotrri akan melakukan pendaftaran merek. Ia memperoleh notice of opposition dari Zara karena dinilai memiliki kemiripan identik dengan pihaknya. 

Menurut Zara, jika House of Zana melakukan pendaftaran, maka akan menimbulkan kebingungan bagi konsumen terkait asal usul barang itu, termasuk mencoreng reputasi Zara.

Tidak hanya itu, pihak Zara juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan nama tersebut, terdapat kemungkinan di mana konsumen akan salah membaca, salah mendengar, salah mengucapkan, atau bahkan mengaitkan House of Zana dengan jenama Zara.

Atas dasar tersebut, Zara meminta House of Zana untuk mengganti merek dagangnya. Di sisi lain, bagi Kotrri, bisnisnya bukanlah ancaman bagi Zara dan jika Zara berhasil mendapatkan keinginannya, maka akan menghancurkan segala usaha kerasnya.

Menanggapi hal ini, melansir Daily Mail, Kotrri juga menjelaskan, “Nama (merek) kami sangat berarti dan pribadi bagi kami. Tidak menimbulkan ancaman komersial bagi perusahaan pakaian multi-miliar dolar Zara, dan pasar besar mereka.”

Untuk merek dagangnya, Kotrri mengambil kata “Zana” dari bahasa Albania yang berarti peri.

Kotrri juga menambahkan, “Kami tidak percaya ada orang yang memiliki atau akan mengacaukan House of Zana dengan Zara. Kami adalah bisnis kecil yang mengkhususkan diri dalam kimono buatan tangan.”