Pemegang saham Twitter setuju akuisisi perusahaan ke Elon Musk seharga Rp656 triliun

Para pemegang saham Twitter telah melakukan pemungutan suara dan mayoritas menyetujui rencana akuisisi perusahaan oleh CEO Tesla Elon Musk seharga $44 miliar atau sekitar Rp656 triliun.

Perhitungan awal menunjukkan bahwa 98,6% suara yang diberikan pada Selasa (13/9) memilih untuk menerima tawaran Musk sebesar $54,20 per saham, di mana itu adalah hampir 25% di bawah harga kesepakatan. Pasalnya, saat ini, angka saham Twitter berada di sekitar $41 per saham.

“Twitter siap dan bersedia untuk menyelesaikan merger dengan afiliasi Musk segera, dan dalam hal apa pun, selambat-lambatnya pada 15 September 2022, hari kerja kedua setelah terpenuhinya semua kondisi preseden, yang merupakan garis waktu yang disyaratkan oleh perjanjian penggabungan,” kata Twitter dalam sebuah pernyataan, sebagaimana melansir dari laman CNN (13/9).

Rupanya, pemungutan suara itu dilakukan beberapa hari setelah Musk memberikan surat ketiga untuk Twitter di mana dirinya berusaha untuk mengakhiri kesepakatan dengan perusahaan tersebut.

Seperti yang diungkapkannya sebelum ini, Musk ternyata masih bersikeras membatalkan akuisisi karena menganggap Twitter telah menipunya atas jumlah spam dan akun bot palsu di platform. 

Tak hanya itu, untuk memperkuat kasusnya, Musk bahkan memanfaatkan pengungkapan dari mantan kepala keamanan Twitter, Peiter Zatko, yang menjadi whistleblower pada akhir Agustus lalu. 

Peiter menuduh bahwa Twitter telah melanggar beberapa persyaratan peraturan, memiliki keamanan yang lemah, dan telah memberikan informasi yang menyesatkan tentang jumlah bot pada layanannya.

Akan tetapi, pihak Twitter membantah tuduhan tersebut dan menggugat balik Elon Musk ke pengadilan agar dirinya menyelesaikan kesepakatannya. Menurut Twitter, Musk menggunakan bot sebagai alasan untuk keluar dari kesepakatan yang membuat perusahaan menyesal usai penurunan pasar. 

Kasus antara Musk dan Twitter pun akan diadili pada 17 Oktober mendatang.