Creator Speed Dating Jakarta Doodle Fest pertemukan puluhan pegiat seni visual!
Jika kreator visual art terbiasa bekerja atau membuat karya sendiri, bukan berarti mereka tidak membutuhkan yang namanya kolaborasi dan koneksi untuk berkarya ke depannya.
Kedua hal itulah yang menjadi latar belakang Creator Speed Datin, yakni wadah berjejaring bagi para kreator karya visual sekaligus bagian dari pre-event Jakarta Doodle Fest (JDF) 2023.
“Harapannya para kreator dengan berbagai practice dan background industri ini saling memperkenalkan karya dan membuka potensi kolaborasi dengan mengenal satu sama lain. Di luar itu, yang terpenting, supaya mereka bisa have fun bareng,” ujar Haiza Putti atau Runi, Community Outreach JDF, dengan antusias.
Pasalnya, acara yang dipandu BKR Brothers itu melampaui ekspektasi, karena puluhan peserta dapat saling mengobrol dengan seru hingga memperkenalkan karya tanpa ada rasa canggung atau kikuk.
“Kendalanya cuma satu, ternyata waktunya masih kurang hahaha. Soalnya, sampai setelah acara ditutup, obrolan para peserta masih berlangsung dengan seru, dan seluruh tim JDF, TFR, BKR, serta ADGI dan Goods Space pun ikutan asyik ngobrol sama para pesertanya,” tambah Runi.
Terinspirasi ajang cari jodoh
Konsep acara di mana peserta diharuskan untuk mengobrol secara bergantian selama durasi tiga menit sebelum pindah ke lawan bicara selanjutnya ini terinspirasi dari ajang cari jodoh.
Namun, menurut Runi, jika hanya pindah teman mengobrol rasanya ada yang kurang, maka disediakan pula hosts yang merupakan kolaborasi antara BKR Brothers, Mandy CJ, serta Muklay untuk meramaikan acara.
Bahkan, para peserta pun tidak khawatir kehabisan topik karena Creator Speed Dating JDF berkolaborasi dengan Asosiasi Desain Grafis Indonesia (ADGI) untuk membuat conversation cards.
“Kartu yang diletakkan di setiap meja itu bisa menjadi “contekan” pertanyaan buat memulai obrolan mereka. Totalnya ada 20 pertanyaan berbeda yang kami sebarkan di meja-meja acara,” ujar Runi.
Saat mengobrol, terasa mudah dan selalu ada saja hal yang bisa dibicarakan, banyak informasi dan hal yang terungkap dari para kreator meski waktunya terbatas. Salah satunya soal proyek personal.
“Mereka ternyata punya banyak project yang dikerjain masing-masing. Buat aku, ada beberapa yang tidak menutup kemungkinan buat kolaborasi,” ujar Acil, kreator di balik animasi Dalang Pelo.
Menurutnya, kehadiran acara ini menimbulkan potensi untuk diajak berkolaborasi dan juga menjalin relasi baru, di mana dia bisa bertemu orang-orang yang sedang menggarap berbagai project tapi belum pernah bertemu.
Baca juga: Tantangan komikus di industri webtoon yang kian mendunia
Bertemunya rekan-rekan “sefrekuensi”
Gratis dan terbuka untuk umum, acara ini dihadiri oleh 46 kreator karya visual dari berbagai macam profesi dan industri, mulai dari seniman, desainer, ilustrator, ilustrator game, sampai tattoo artist.
Pasalnya, acara ini tidak hanya dihadiri oleh mereka yang sudah punya nama hingga IP (Intellectual Property) sendiri, tetapi juga diramaikan kreator-kreator yang baru memulai kariernya.
“Kami mengundang semua Board of Doodlers dan Doodles JDF yang merupakan komunitas artist atau designer dari JDF. Beberapa yang hadir ada Andhika atau lebih dikenal dengan Onepikapi, Testa dari Doctorpoop, Hendri perwakilan Grafis Nusantara, Yulius Senikanji, dan masih banyak lagi,” ujar Runi.
Selain itu, “Kita juga undang temen-temen para Doodlers dan pembaca TFR! Nggak disangka, antusiasmenya cukup tinggi, ada kreator dan tim Dalang Pelo yang ikutan, Iskandar dari Komik Faktap, dan puluhan artist/designers lainnya yang turut meramaikan acara Kamis malam kemarin!” pungkasnya.
Pasalnya, pertama kali mengikuti acara dengan konsep seperti ini, Acil berharap akan ada lanjutannya, entah itu berupa pembuatan group chat bersama, berkumpul lagi, atau mewujudkan kolaborasi.
“Harapannya menjalin tali silaturahmi di dunia seni ini. Karena kan selama ini sendiri-sendiri aja, kita cuma kenal di media sosial aja, nggak ketemu langsung,” ungkap kreator dengan 3,5 juta pengikut ini.
“Pas ketemu langsung, ternyata rasanya bener-bener beda. Jadi ngerasa punya temen yang sama-sama hebat. Kalau gambar sendiri-sendiri rasanya kita kayak di beda dunia, media sosial doang. Ketika ada pertemuan gini, jadi rasanya kita ada,” pungkasnya yang tak menyangka bahwa banyak yang mengenal Dalang Pelo.