Met Gala diduga jiplak chandelier karya seniman Amerika Serikat

Met Gala tahun ini baru saja digelar Senin (1/5) kemarin dengan menampilkan kemegahan penampilan dan keseruan pakaian para selebriti yang menjadi sorotan.

Namun, di balik acara amal Metropolitan Museum of Art (Met Museum) tersebut, rupanya Met Gala diduga menjiplak karya chandelier seorang seniman asal Amerika Serikat.

Bila diperhatikan, red carpet berwarna krem, biru, dan merah di Met Gala kemarin, dipayungi sejumlah lampu chandelier atau lampu gantung raksasa yang terbuat dari kumpulan botol plastik.

Rupanya, lampu menggantung tersebut disinyalir menyerupai karya “Spirit Catcher” dan “Lumen-less Lantern” dari Willie Cole, salah satu seniman yang difitur dalam toko merchandise Met.

Alhasil, kemiripan dekorasi red carpet Met Gala bertema apresiasi warisan Karl Lagerfeld tersebut mengundang kritik dari komunitas kesenian. 

Banyak dari pendukung Cole menuduh Met Gala 2023 telah melakukan plagiarisme karya Cole. 

Akan tetapi, saat dihubungi oleh ARTnews (2/5), baik Cole dan Met belum memberi respons apapun. 

Baca juga: 5 fakta Met Gala 2023, apresiasi warisan Karl Lagerfeld

Chandelier Met Gala dan Willie Cole sama-sama bicarakan isu lingkungan

Sebagai informasi, chandelier yang sedang menjadi percakapan panas di dunia seni tersebut merupakan buatan desainer pameran Met Gala 2023, Tadao Ando.

Menurut event planner Met Gala 2023, Raul Àvila, kepada Vogue (1/5), dekorasi tersebut merupakan produk, “desain sustainable,” yang merespons isu lingkungan.

“Dengan kondisi iklim hari ini, kami ingin menyoroti pentingnya penggunaan kembali barang keseharian, agar tidak sekali pakai,” imbuh Àvila.

Sementara, instalasi seni “Spirit Catcher” dan “Lumen-less Lantern” dari Cole menyuguhkan pesan tentang krisis air di Newark, New Jersey, juga masalah bumi yang disebabkan oleh plastik.

“Kita memiliki krisis botol plastik dan krisis air secara umum. Plastik membunuh lingkungan, dan berdampak bagi banyak saluran air di kota besar, termasuk Newark. (Maka) instalasi ini berupaya menarik perhatian orang, agar ada percakapan dan potensi solusi,” tulis Cole dalam situsnya.

Saat ini, kedua karya Cole tersebut tengah dipamerkan di Express Newark, sebagai bagian dari rangkaian “Aliveness” dari lembaga tersebut. 

Ungkapan kecewa Willie Cole dan kurator Ellen Hawley

Seorang kurator seni bernama Ellen Hawley yang telah bekerja dengan Cole ungkap kekecewaannya karena nyatanya karya sang seniman ada di toko Met.

Namun, Hawley berkata, “Menariknya, Willie tidak diminta untuk berkolaborasi untuk instalasi ini, atau (Met) meminta izin untuk membuat sesuatu yang mirip dengan karyanya.”

“Dunia fesyen dan seni (memang) kerap menghadapi tantangan penjiplakan. Hal ini (chandelier Met Gala 2023) merupakan penjiplakan yang nyata,” imbuhnya (2/5).

Tak lama setelah tulisan Hawley diunggah beserta foto perbandingan chandelier Met Gala 2023 dan karya Cole, sang seniman turut angkat suara.

“Saya telah menerima banyak pesan sejak tadi malam tentang plagiarisme karya botol minum saya,” tulis Cole. (2/5)

Ia lanjut menyatakan, sembari mencolek akun kritikus seni tersohor Jerry Saltz, “Apakah ini sebuah sanjungan atau pencurian?”

Unggahan Cole pun mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk seniman Michele Pred dan Pamela Council, juga kurator Jasmine Wahi. 

Sekilas tentang Willie Cole, seniman yang telah berkarier lebih dari 20 tahun

Melansir ARTnews (2/5), Cole merupakan seorang seniman yang bekerja dengan berbagai media. Karyanya mulai dari seni patung, foto, cetak, hingga gambar. 

Selama lebih dari 20 tahun berkarier, Ia sudah melakukan tiga pameran survei keliling di sejumlah negara.

Karya-karya Cole pun telah dipamerkan di berbagai tempat bergengsi termasuk Brooklyn Museum, Philadelphia Museum of Art, hingga Museo Nacional de Bellas Artes, Havana.