Jenamanya tunjuk direktur baru, Tom Ford fokus pada proyek film

Desainer sekaligus direktur kreatif Tom Ford dikonfirmasi akan fokus pada proyek film yang saat ini sedang dalam pengembangan melalui perusahaan produksi Fade to Black.

Ford sebelumnya telah meluncurkan koleksi terakhir untuk lini fesyennya pada April lalu, termasuk penerbitan ulang rancangan dari debutnya di tahun 2010 sampai saat ini.

Nantinya, label Tom Ford akan dipegang oleh direktur kreatif baru yang telah dipilih, yakni Peter Hawkings. Melansir Fashion United (2/5), keputusan ini diambil lantaran ia akan kembali ke layar lebar. 

Pasalnya, perancang busana yang kemudian menjadi pembuat film itu sebelumnya memang telah dikenal lewat kesuksesan film-filmnya.

Salah satu film yang sukses ditulis, diproduksi, dan disutradarai olehnya ialah “A Single Man” (2009) yang dibintangi oleh Colin Firth, Julianne Moore, dan Nicholas Hoult.

Bahkan, film tersebut berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan, termasuk Best Actor in a Leading Role di BAFTA Award, Film of the Year di AFI, serta Outstanding Film di GLAAD Media Award.

Ford juga menyutradarai film “Nocturnal Animals” (2016) yang tayang di Festival Film Internasional Venice ke-73 dan dibintangi Amy Adams, Jake Gyllenhaal, Michael Shannon, serta Aaron Taylor-Johnson. 

Saat itu, “Nocturnal Animals” pun berhasil masuk ke dalam nominasi di Golden Lion dan memenangkan Grand Jury.

Baca juga: Brand sepatu Hilma fokus produksi sepatu lari khusus perempuan

Estée Lauder Group umumkan CEO dan direktur kreatif baru

Sebelumnya, sebagaimana diwartakan Fashion United pada Minggu (30/4),  Estée Lauder Group telah menunjuk pimpinan baru untuk jenama Tom Ford.

Guillaume Jesel resmi menjadi presiden dan CEO Tom Ford, sedangkan Peter Hawkings sebagai direktur kreatif baru merek tersebut.

“Jenama Tom Ford telah menemukan direktur kreatif yang sempurna. Peter mulai bekerja dengan saya sejak 25 tahun yang lalu sebagai asisten desain pakaian laki-laki di Gucci dan dengan cepat menjadi desainer pakaian laki-laki senior di sana untuk kemudian mengundurkan diri dan bergabung dengan saya di jenama Tom Ford,” ujar Ford dalam sebuah pernyataan yang dirilisnya.

Menurutnya, sejak saat itu, Hawkings telah banyak berkontribusi pada kesuksesan merek yang dibangunnya. Perubahan ini dikabarkan mulai efektif setelah proses akuisisi selesai. 

Sebagai informasi, Estée Lauder Group mengakuisisi merek Tom Ford pada November lalu senilai $2,8 miliar atau sekitar Rp41 triliun. 

Saat ini, Marcolin Group telah menandatangani kesepakatan lisensi jangka panjang dengan Estée Lauder Companies untuk kacamata Tom Ford.

Sebagai bagian kesepakatan, Marcolin akan membayar $250 juta atau sekitar Rp3,6 triliun ke Tom Ford.

Adapun akuisisi tersebut membuat Estée Lauder sebagai pemilik hak kekayaan intelektual merek Tom Ford yang akan memastikan keberlanjutannya. 

Tom Ford dan Domenico De Sole sendiri akan tetap terlibat dalam merek ini hingga akhir 2023.

Tom Ford pastikan keberlanjutan mereknya

Lebih jauh, Tom Ford mengungkap bahwa Zegna Group akan lanjut memproduksi dan mendistribusikan koleksi fesyen dan aksesori Tom Ford, serta operasional ritel Tom Ford Fashion.

“Saya telah bermitra dengan Zegna selama lebih dari 30 tahun, pertama di Gucci, kemudian Yves Saint Laurent. Saat menciptakan merek Tom Ford, tak ada lagi mitra yang bisa kami percaya untuk memproduksi fesyen berkualitas tinggi,” ujarnya.

Sementara itu mengenai merek aksesori kacamatanya, Ford menyambut baik Marcolin Group yang telah lama berkolaborasi dengannya.

“Perusahaan-perusahaan ini di bawah merek Estée Lauder Companies, telah memberikan keyakinan kepada saya bahwa merek Tom Ford akan terus ada dan menjadi hal yang akan saya banggakan untuk bertahun-tahun ke depan,” tutupnya.