Tracing karya seni: Pengertian hingga pro dan kontra tentangnya

Tracing atau menjiplak bukanlah hal yang asing di dunia seni. Tracing digunakan untuk memindahkan gambar menjadi linework (garis) dari sebuah foto atau karya seni.

Melansir Drawing with Pri, teknik ini biasanya dilakukan dengan meletakkan tracing paper di atas karya yang ingin dijiplak, kemudian menggambar garis mengikuti karya tersebut.

Metode ini tentunya jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan waktu bertahun-tahun yang dibutuhkan untuk melatih keterampilan membuat garis atau gambar yang mewakili objek yang diinginkan.

Walaupun kerap dianggap sebagai tindakan curang, namun tracing memiliki potensi sebagai alat pembelajaran.

Dikutip dari Artist Network, tracing atau menjiplak merupakan salah satu cara untuk mempelajari cara menggambar suatu objek secara akurat, khususnya manusia.

Akan tetapi, tracing dapat dikatakan curang apabila kamu menjiplak karya orang lain dan mengaku sebagai karya sendiri.  Tracing sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan. Simak selengkapnya di bawah ini!

Baca juga: Mengenal lebih dalam lukisan abstrak, seniman, dan karyanya!

Kelebihan tracing karya seni

1. Membantu memahami struktur gambar

Mengaplikasikan tracing pada sebuah gambar tak melulu hal yang buruk. Pasalnya, ada beberapa hal yang bisa kamu dapatkan dari melakukan tracing.

Teknik ini dapat membantu kamu mengembangkan koordinasi pikiran dan mata, sekaligus mengajarkan cara menggambar secara sadar untuk meningkatkan pemahaman mengenai struktur gambar.

Proses tracing menanamkan pembelajaran dalam pikiran yang membantu mengembangkan beberapa keterampilan observasi dasar. Dengan begitu, kamu dapat fokus pada kontur dan bentuk daripada detail, sehingga pemula bisa berkonsentrasi pada gambaran besar.

2. Membantu menganalisis

Sebuah gambar dapat menyediakan sejumlah aspek yang dapat dipelajari. Dalam hal ini, kamu dapat memilih untuk menjiplak gambar yang kamu inginkan untuk dipelajari.

Nantinya kamu bisa meninggalkan garis tertentu ataupun menambahkan hal lain. Gunakan pula kerangka penelusuran  untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dari gambar yang tadi dijiplak.

Pada konteks ini, tracing atau menjiplak dapat membantu menganalisis proses menggambar dan bukan berarti benar-benar menjiplak karya yang sebelumnya.

3. Membantu mempelajari foreshortening dan perspektif

Kelebihan tracing lainnya, terutama untuk pemula, ialah teknik ini dapat mengajarkan bahwa apa yang kita gambar akan sedikit berbeda dengan tampilan subjek aslinya yang terlihat di mata.

Sebagai contoh, ketika menggambar, kamu akan menyadari bahwa tangan atau kaki akan menjadi lebih pendek dari aslinya. Inilah yang disebut sebagai foreshortening.

Oleh sebab itu, saat menggambar, pertimbangkan terkait bagaimana objek atau subjek akan terlihat dalam gambar datar, alih-alih dalam bentuk tiga dimensi.

Begitu pun ketika menggambar lanskap, tak semua objek harus berukuran sama dengan aslinya. Melalui tracing inilah pemula bisa memahami dasar perspektif. 

Baca juga: Teknik cetak tinggi: Pengertian, cara kerja, hingga penerapannya

Kekurangan tracing karya seni

1. Membatasi pengembangan keterampilan

Tracing atau menjiplak sebuah gambar bisa membuatmu merasa sudah melewati bagian-bagian sulit dalam menggambar, seperti membuat outline.

Namun, hal ini justru bisa membatasi pengembangan keterampilan. Pasalnya, bisa memahami dan menerjemahkan garis, bentuk, tekstur, nilai, cahaya, dan bayangan merupakan hal yang kompleks.

2. Mencegah belajar mengamati

Belajar cara menggambar dan menghasilkan karya seni membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk menyaring serta mendapatkan keterampilan mengamati.

Kamu dapat belajar melihat dan menggambar garis yang mencerminkan apa yang diamati. Semakin banyak berlatih, maka akan semakin baik pula kamu dapat menuangkan apa yang dilihat ke atas sebuah kertas atau  kanvas.

Kekurangan dari tracing ialah ia dapat menghalangi perkembangan keterampilan mengamati yang penting ini.

3. Mencegah seniman dalam menganalisis karyanya sendiri

Kemudian kekurangan lainnya yang menjadi “jebakan” terbesar ketika melakukan tracing adalah begitu hal ini sudah menjadi kebiasaan, kamu akan rentan melakukannya tanpa berpikir berkali-kali.

Artinya, kamu menjadi berhenti menganalisis hasil karyamu. Misalnya, ketika hanya berkonsentrasi pada garis, secara tak sadar kamu tidak memikirkan hal lain seperti sumber cahaya, bagaimana bayangan berinteraksi dengan sumber tersebut, atau bahkan tekstur yang terlihat.

Sebab, tracing menghalangi kamu untuk melihat komposisi subjek atau objek secara keseluruhan. Hasilnya, pengembangan keterampilan sebagai seniman pun terdampak secara negatif.

Nah, itulah beberapa kelebihan dan kekurangan menjiplak gambar. Di samping tindakan ini memiliki sejumlah kelebihan, khususnya bagi seniman pemula, namun di saat bersamaan tracing juga kerap menuai kontroversi karena dianggap sebagai tindakan curang.

Bahkan pada seniman pemula sekali pun, meski kamu mungkin akan melihat adanya peningkatan kemampuan menggambar di awal menerapkan teknik ini, seiring berjalan waktu keterampilan tersebut perlahan akan menurun.

Walhasil, karya yang dihasilkan pun menjadi flat dan tidak menarik karena keterampilan serta fundamental seninya tidak diterapkan dalam proses membuat karya.

Baca juga: Seni rupa modern dari barat, simak 5 fakta penting dan sejarahnya!