Puteri Indonesia tidak bisa lagi jadi wakil Indonesia di Miss Universe

Yayasan Puteri Indonesia (YPI) menyebut tak lagi mengirimkan wakilnya ke kontes Miss Universe usai kekecewaan yang dialami karena pergantian lisensi ajang tersebut ke tangan PT Capella Swastika Karya.

Akan tetapi, melansir CNN Indonesia (14/2), YPI tetap akan mengirimkan perwakilannya atau Pemenang Top 3 Puteri Indonesia untuk mengikuti ajang internasional lainnya, selain Miss Universe.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Penasihat Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani, yang mengatakan bahwa YPI berencana untuk menambah lisensi internasional.

“Untuk pemenang gelar Puteri Indonesia akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss Internasional, Puteri Indonesia Pariwisata mewakili Indonesia ke ajang Miss Supranational, dan Yayasan Puteri Indonesia berencana akan menambah lisensi internasional satu lagi,” ungkapnya dalam pernyataan resmi.

Di samping itu, YPI ke depannya akan terus berinovasi untuk menghadirkan program-program yang lebih besar, baik untuk Indonesia maupun internasional.

Baca juga: ESA gelar kontes desain spacesuit

Awal mula permasalahan

Permasalahan ini dimulai ketika PT Capella Swastika Karya (CSK) mengumumkan diri sebagai pemegang lisensi resmi Miss Universe di Indonesia mulai 2023 dengan nama Miss Universe Indonesia.

Sebagai pemegang lisensi, artinya PT CSK memiliki wewenang untuk menggelar sendiri kontes kecantikan dengan nama tersebut, kemudian mengirim pemenangnya ke kompetisi Miss Universe.

Itulah mengapa YPI yang semulanya konsisten mengirimkan perwakilannya ke ajang dunia Miss Universe kini tidak lagi bisa melakukannya.

Meskipun demikian, Putri menyebutkan bahwa walaupun tak lagi ikut berpartisipasi di ajang Miss Universe, nama Puteri Indonesia masih akan dikenal oleh masyarakat Indonesia.

YPI mengaku kecewa 

Menanggapi kabar tersebut, YPI mengaku kecewa lantaran pihak Miss Universe Organization (MUO) belum memberikan pernyataan resmi apa pun kepada YPI. 

Padahal, keduanya telah bekerja sama selama tiga dekade.

Kabar ini muncul ketika pihak YPI tengah menunggu pengumuman pemegang lisensi selanjutnya yang seharusnya dibagikan pada Selasa (7/2) lalu.

Ketua Bidang Komunikasi YPI, Mega Angkasa, turut mengungkapkan bahwa pihaknya sangat terkejut ketika mendengar pernyataan bahwa lisensi Miss Universe Indonesia telah dipegang organisasi lain.

“Yayasan Puteri Indonesia sempat terkejut karena pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO Carlos Capetillo perihal kelanjutan untuk lisensi seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Mega dalam keterangan terpisah.

Rencana Puteri Indonesia dan Miss Universe Indonesia ke depan

Di sisi lain, melansir Liputan6 (15/2), YPI tetap akan menyelenggarakan malam final Pemilihan Puteri Indonesia 2023 sesuai dengan rencana, yakni pada Mei mendatang.

Adapun saat ini kontes tersebut tengah berlangsung di tingkat provinsi. Putri juga mengatakan akan memberikan banyak kejutan dan sesuatu yang spesial untuk para penonton.

Sementara itu, perhelatan Miss Universe Indonesia kabarnya akan digelar tahun ini untuk menemukan satu perwakilan Indonesia yang akan mewakili Indonesia di ajang Miss Universe dunia.

“Miss Universe Indonesia akan bekerja sama dengan beberapa organisasi dan brand lain untuk mengadakan charity. Miss Universe Indonesia juga hendak melakukan transformasi dari segi fesyen, kecantikan, dan beberapa program pelatihan baru,” ungkap CEO PT CSK, Poppy Capella.