Seniman Darren Bader jual identitasnya senilai jutaan dolar

Pada tahun 2018, seniman konseptual Darren Bader yang dikenal karena eksperimennya dengan kepemilikan, melelang akun media sosial dan alamat emailnya. Kini, Bader mulai melangkah lebih jauh dengan menawarkan identitasnya sebagai artis untuk dijual.

“Ini perjalanan (karier) yang bagus. Tapi, saya tidak punya banyak hal untuk dikatakan tentang seni,” ujar Bader yang telah menggeluti dunia seni selama kurang lebih 20 tahun di situs web yang didedikasikan untuk menjual identitasnya tersebut.

Dengan membeli identitas senilai jutaan dolar, nantinya satu pembeli yang beruntung akan menjadi Darren Bader yang baru dan bisa menggunakan nama tersebut untuk membangun kariernya sendiri di bidang seni.

Bader sendiri, yang telah menulis buku seperti “James Earle Scones” (2005), mengaku berencana untuk meninggalkan dunia seni dan kembali menulis.

Baca Juga: Kerap dibayar tak sepadan, seniman VFX perkuat serikat pekerjanya di 2023

Memberikan karyanya untuk Darren Bader baru

Selain mendapatkan identitasnya, Bader juga memberikan beberapa karyanya sebagai bagian penjualan tersebut. Karyanya dapat dijual kembali atau dihancurkan sesuai dengan keinginan Darren Bader baru.

Kendati begitu, melansir Observer, Philippa Loengard, direktur Kernochan Center for Law, Media and the Arts di Columbia Law School mengatakan, “Banyak karyanya yang konseptual sehingga mungkin tidak tersedia untuk hak cipta.”

Sebab, karya milik Bader seringkali tentang macam-macam barang, pengaturan, makna, pesan, hingga konsep dan ide yang tidak bisa dijual.

“Tapi, semua bisa diperdagangkan jika Anda memiliki pembeli dan penjual yang bersedia,” tambah Loengard.

Panduan lebih lanjut terkait penjualan ini akan diberikan saat Bader merilis kontraknya. Melansir The New York Times, dokumen setebal delapan halaman yang ditulis oleh pengacara David Steiner akan dirilis dalam beberapa minggu ke depan dalam edisi jurnal online Triple Canopy.

Akankah karya seni buatan Darren Bader baru tetap laku?

Membeli nama profesional seseorang ternyata bukanlah hal yang aneh. Menurut Leila Amineddoleh, seorang pengacara seni berbasis di New York, banyak bisnis yang masih berjalan meskipun tidak lagi dijalankan oleh pendiri asli yang menyandang nama sebagai merek bisnisnya.

Namun, Amineddoleh mengatakan, “Yang tidak biasa di sini adalah masyarakat sebagai konsumen tahu bahwa dia (Darren Bader) bukan lagi orang yang menciptakan karya seni itu. Ada nilai di dalam namanya yang akan semakin menipis.”

Maka dari itu, akan menarik untuk melihat bagaimana pasar merespons hal ini jika seseorang benar-benar membeli identitas artistik Bader. Tawaran ini pun menimbulkan keraguan dari Galeri Andrew Kreps di Manhattan, yang mengaku ingin terus bekerja dengan Darren Bader.

Namun, pemilik galeri tersebut mengatakan tidak yakin apakah nantinya Bader baru akan menjadi seniman yang telah bekerja dengannya selama lebih dari satu dekade, atau justru menjadi seseorang yang sama sekali baru.

“Saya tidak tahu akan jadi seperti apa nantinya,” tegasnya.