BRIN akan kembangkan toko aset gim bertema budaya Indonesia

Sumber: hypernia.com

Perkembangan industri gim nasional yang semakin meningkat mendorong Presiden RI Joko WIdodo untuk memberikan arahan guna mendukung berbagai upaya pengembangan industri tersebut.

Salah satunya yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diberikan tanggung jawab dalam membentuk toko aset untuk gim.

Melansir laman resmi BRIN, Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN, Esa Prakasa, menuturkan bahwa, “Toko aset gim ditujukan menjadi penyedia aset untuk mengembangkan gim lokal.”

Menariknya, toko aset tersebut akan menyediakan aset berupa karakter, environment, benda, dan lainnya dalam bentuk 2D dan 3D, serta audio yang memiliki ciri khas dari budaya Indonesia.

Baca Juga: Perguruan tinggi di Skotlandia luncurkan program gelar sarjana esports

Menggandeng Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN)

Sebagai upaya melancarkan kegiatan tersebut, BRIN menggandeng Asosiasi Game Indonesia (AGI) untuk berkolaborasi dalam pembuatan aset gim.

Tak hanya AGI, melalui Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI), BRIN juga bekerjasama dengan Fakultas Seni dan Desain, program studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Penandatanganan kerja sama ini telah diresmikan di Kampus UMN pada Selasa (23/5) lalu. Pemilihan kerja sama dengan mahasiswa dari UMN pun dilakukan mengingat industri gim saat ini didominasi oleh kalangan muda.

“Potensi gim yang didominasi kalangan muda, serta adanya keterlibatan mahasiswa dalam program ini akan difasilitasi melalui kerja sama riset aset dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D) untuk pengembangan toko aset bertema budaya Indonesia,” jelas Esa.

Nantinya, BRIN dengan UMN akan melakukan penelitian serta pengembangan di bidang penyediaan aset gim 2D dan 3D bertemakan budaya Indonesia. Tak hanya itu, BRIN juga akan membuka kerja sama program penelitian bagi mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Selain itu, ada tantangan yang perlu diatasi terlebih dahulu, di mana pelaku gim lokal belum mampu mengimbangi pertumbuhan, popularitas, dan pro penetrasi pasar yang saat ini masih dikuasai oleh pelaku industri gim asing.

Aset gim bertema budaya untuk mengenalkan aspek budaya ke berbagai kalangan

Esa menjelaskan, dengan adanya gim bertema budaya Indonesia diharapkan mampu mengenalkan dan menyebarluaskan aspek budaya nasional ke berbagai kalangan, khususnya kalangan anak muda.

“Untuk jangka waktu ke depan, selain ikut melestarikan budaya, juga bisa menarik kunjungan wisata ke lokasi asal tempat budaya yang dikenalkan melalui gim tersebut,” tambahnya.

Ia juga berharap kegiatan pengembangan ini dapat memenuhi kebutuhan aset gim 2D dan 3D dengan tema budaya Indonesia.

Aset ini nantinya akan disimpan di aplikasi berbasis web, sehingga memudahkan akses untuk para game developer lokal memanfaatkannya dalam pengembangan aplikasi gim mereka.

Dengan begitu, diharapkan industri gim Indonesia akan semakin berkembang dan mampu menyaingi pelaku industri gim asing.