Dibanding mencari di Google, Gen Z memilih gunakan TikTok dan Instagram

Berbeda dengan milenial yang menjadikan Google sebagai alat pencarian utama, pengguna internet masa kini, Gen Z, lebih memilih TikTok untuk mencari informasi di dunia maya dibanding menggunakan Google. Hal ini menunjukkan, ternyata kehadiran platform aplikasi asal China tersebut tak hanya mengancam YouTube, tetapi juga sistem pencarian dan navigasi Google Search bahkan Maps.

Melansir TechCrunch, laporan ini rupanya bersumber dari pernyataan Senior Vice President Google Prabhakar Raghavan dalam Fortune's Brainstorm Tech di Aspen, Colorado. Menariknya, selain TikTok, Raghavan juga menyebutkan aplikasi lain yang lebih disukai generasi muda saat ini, yaitu Instagram.

Dalam kesempatan diskusi tentang evolusi sistem pencarian di acara tersebut, Raghavan juga menyampaikan bahwa Google terus berusaha untuk mempelajari kebiasaan pengguna baru internet. Pasalnya, generasi tersebut memiliki keingintahuan yang berbeda dari kebiasaan generasi sebelumnya. 

"Pengguna internet baru tidak memiliki harapan atau pemikiran yang telah kami biasakan. Pertanyaan yang ditanyakannya pun sungguh berbeda," ungkap Raghavan.

Betapa tidak, para pengguna itu tak lagi mencari dengan memasukkan kata-kata kunci, tetapi mencari temuan-temuan baru lewat konten yang diterimanya. Pasalnya, temuan itu menunjukkan bagaimana seseorang yang mendokumentasikan pengalamannya mengunjungi atau melakukan sesuatu.

Di samping itu, dibandingkan mengetik kata kunci dan mendapat tautan (link), rupanya mereka lebih suka melihat informasi melalui audio dan visual serta memasukan kata kunci melalui suara.

Ternyata, hal ini juga didukung oleh kenyataan bahwa kebanyakan generasi muda bahkan mulai menolak untuk mengetik kata-kata. Selain itu, jika mesin pencarian punya banyak hal yang boleh jadi perlu kamu ketahui, melalui media sosial, seseorang langsung menyarankan kamu untuk mengunjungi hal tersebut.

Data internal Google ini berasal dari survei yang melibatkan pengguna di Amerika Serikat dengan usia 18 hingga 24. Ya, hasil menunjukkan bahwa hampir 40% Gen Z lebih lebih memilih TikTok dan Instagram. Pada waktu yang belum ditentukan, data tersebut akan dipublikasikan dalam Google's competition

“Jika mereka mencari tempat untuk makan siang, mereka tidak pergi ke Google Maps atau Search. Mereka justru mencarinya lewat Instagram atau TikTok,” jelas Raghavan.

Masih melansir TechCrunch, hasil survei ini mengancam bisnis utama perusahaan teknologi tersebut dan memberikan pekerjaan rumah” baru bagi Google untuk mengembangkan inovasi teknologinya.

Salah satu pengembangan teknologi yang sedang dirancangnya adalah penggunaan Augmented Reality (AR) untuk navigasi dalam Google Maps, menggantikan titik biru dua dimensional yang menunjukkan lokasi pengguna ketika mengikuti arah peta. Raghavan menjelaskan, hal ini didorong kenyataan bahwa mayoritas generasi muda tidak pernah melihat peta datar di kertas, sehingga pengembangan seperti AR bahkan mode 3D lainnya dapat menjadi lebih menarik.