Demi salip HYBE, Kakao berupaya akuisisi 35% saham SM Entertainment

Sebagai pemegang saham terbesar kedua, Kakao baru membuat penawaran tender kepada pemegang saham perusahaan SM Entertainment dalam upaya menyalip eksistensi HYBE.

Pasalnya, setelah membeli 14,8% saham SM Entertainment beberapa waktu lalu dari sang pendiri, Lee Soo-man, HYBE resmi menjadi pemegang saham terbesar agensi Korea Selatan itu.

Kakao membeli 9,05% saham SM Entertainment di bawah kepemimpinan CEO Lee Sung-soo pada awal Februari lalu. Namun, hal ini ditentang Lee Soo-man karena dilakukan tanpa sepengetahuannya.

Lantas, kali ini Kakao mengumumkan tender baru untuk saham SM Entertainment sebagai usaha mengakuisisi 35% saham di perusahaan yang menaungi berbagai idola ternama Korea itu.

Sebelumnya, baik HYBE dan Kakao memang diketahui memiliki rencana untuk membeli saham minoritas SM Entertainment untuk memperkuat posisinya di perusahaan tersebut.

Kakao menawar lebih tinggi daripada HYBE

Melansir Soompi (7/3), rupanya Kakao memberikan harga yang lebih tinggi kepada pemegang saham SM Entertainment dibandingkan apa yang ditawarkan dan diberikan HYBE kepada Lee Soo-man.

Pasalnya, dalam tawaran sebelumnya, HYBE yang berniat memiliki 40% saham SM Entertainment, menawarkan 120.000 won (sekitar Rp1,4 juta) per saham untuk akuisisi 25% saham lagi.

Sedangkan, Kakao menawarkan 150.000 won (sekitar Rp1,7 juta) per saham SM.

Jika penawaran HYBE yang hanya berhasil mengakuisisi kurang dari 1% saham itu berakhir minggu lalu, penawaran Kakao bakal berakhir pada 26 Maret mendatang.

Eksekutif SM Entertainment mendukung Kakao

Masih berdasarkan sumber yang sama, rupanya SM Entertainment sedang dilarang hukum untuk menerbitkan saham baru atau obligasi konversi ke Kakao.

Meski begitu, langkah perusahaan raksasa teknologi asal Korea Selatan itu tak terhenti dan mencoba membeli saham dari pemegang saham yang ada.

Di sisi lain, para eksekutif SM Entertainment sudah menentukan posisi mereka dengan mendukung upaya Kakao untuk kembali mengakuisisi saham SM.

Salah satu alasannya karena mereka merasa HYBE berusaha mengambil alih dewan direksi SM lewat merger dan akuisisi yang tidak bersahabat.

“Kakao adalah mitra horizontal dan strategis terbaik untuk keberhasilan penerapan visi 'SM 3.0' karena menghormati tradisi dan identitas SM sendiri,” ujar salah seorang perwakilan dalam pernyataannya.